exchangeikiri.com – Pembuat Webstore Sirclo, pasar pengasuhan anak online terbesar, telah mengakuisisi Orami dengan harga yang dirahasiakan untuk meningkatkan tenaga kerjanya dan menembus pasar pengasuhan anak Indonesia.
Cirklo menulis dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa komunitas online Orami beranggotakan puluhan ribu ibu, yang umumnya merupakan pengambil keputusan pembelian yang dominan di sebagian besar rumah tangga Indonesia, dan merupakan pasar yang matang bagi ribuan merek yang menggunakan toko online.
Menurut data iPrice kuartal keempat tahun 2020, Urami adalah situs e-commerce keenam yang paling banyak dikunjungi di Indonesia dan yang pertama di antara segmen ibu dan bayi.
“Aksi korporat ini akan memperluas layanan yang memungkinkan Sirclo bagi pemilik merek yang ingin memasuki pasar online,” kata Brian Marshall, pendiri dan CEO Sirclo.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa setelah akuisisi, CEO Orami Viri Tinka akan menjadi Chief Marketing Officer Sirclo dan Orami Hendrawan Kartika akan menjadi Chief Financial Officer Sirclo.
Free Orami mengatakan akuisisi tersebut merupakan “peluang besar untuk mempercepat pertumbuhan Orami” dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan dan jaringan ritel Sirclo.
Didirikan pada tahun 2013, Sirclo membantu toko online dengan pembuat toko online berbasis template dan layanan manajemen saluran berbasis teknologi.
Dengan menggerakkan konsumsi secara online di tengah pandemi Covid-19 tahun lalu, perseroan mencatatkan peningkatan transaksi hingga empat kali lipat. Perusahaan juga melihat pendapatan operasional bersih yang positif pada akhir tahun 2020 dengan total volume penjualan sebesar Rp3,3 triliun (US$226 juta).
Sirclo bergabung dengan ICUBE pada bulan Mei. Setelah merger, Sirclo menutup pembiayaan Seri B senilai $6 juta pada bulan Agustus, antara lain didukung oleh East Ventures dan OCBC NISP Ventura.
Melalui akuisisi ini, Sirclo dan Orami akan melayani jutaan konsumen di seluruh Indonesia, menawarkan produk dari lebih dari 100.000 merek, dari usaha kecil menengah (UKM) hingga perusahaan multinasional.